Unpad kembali meraih Prestasi

BANDUNG – Universitas Padjadjaran (Unpad), merupakan salah satu universitas yang sarat prestasi. Belum lama Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) menorehkan prestasi di berbagai kompetisi nasional, kali ini mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unpad kembali meraih prestasi di tingkat nasional.

Dalam kompetisi di ajang Justice Fair Universitas Indonesia (UI) 2011, delegasi FH Unpad  yang terdiri dari Vicky Veronika Aruan, Sechabudin, Rega Felix, Maria Stephani Winoto, dan Mulyana berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Legislative Drafting dan Liely Noor Qadarwati berhasil meraih Juara II pada Legal Opinion.

Justice Fair sendiri merupakan kompetisi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BE FH) UI dengan tiga rangkaian kegiatan kompetisi , yakni Legislative Drafting, Legal Opinion, dan Critical Essay. Dari ketiga kompetisi ini, FH Unpad berhasil meloloskan delegasinya menjadi finalis. Namun hanya dalam kompetisi Legislative Drafting dan Legal Opinion, tim FH Unpad berhasil meraih juara.

Dalam Legislative Drafting, tim yang terdiri dari mahasiswa FH Unpad angkatan 2008 ini berkompetisi dalam pembuatan RUU Perguruan Tinggi. “Kalau Legislative Drafting, mereka membuat Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi yang pada akhirnya itu dirumuskan bersama dari setiap finialis, dan kemudian diajukan proposal ke DPR,” jelas Liely, sepeti dikutip laman Unpad, Kamis (3/11/2011).

Sementara dalam Legal Opinion, Liely diharuskan memberikan pendapat hukum atas suatu permasalahan, yang dalam hal ini adalah analisis hukum mengenai RUU Perguruan Tinggi. Dia membahas secara yuridis mengenai status Badan Hukum Milik Negara (BHMN) sebuah universitas yang juga turut memberi pengaruh pada tata kelola universitas tersebut, termasuk tata kelola keuangan.

“Berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2005, Rektor ternyata boleh menaikkan biaya mahasiswa persemester, namun harus mendapatkan pengawasan dari senat universitas, dewan pertimbangan, dan harus ada persetujuan dari menteri,” paparnya.

Dengan mengikuti kompetisi Legal Opinion ini, Liely merasakan banyak manfaat. Dia dapat belajar lebih banyak tentang Legal Opinion yang menurutnya, kemampuan ini akan sangat dibutuhkan ketika ia terjuan di dunia kerja suatu saat nanti. “Misal jika saya menjadi pengacara di suatu Law Firm, Legal Opinion dalam praktik lebih dibutuhkan, dan itu enggak dipelajari di perkuliahan,” ujarnya.

Menurutnya Liely, seorang mahasiswa jangan hanya meningkatkan prestasi secara akademik saja, tetapi juga harus mengasah soft skills. Dengan sering mengikuti kompetisi, mahasiswa akan terbiasa mendapat tekanan dan tantangan yang nantinya akan dihadapi di dunia kerja.

“Kalau bagi saya sendiri, ini adalah modal dan nilai plus, misalnya untuk nanti apply pekerjaan, juga untuk mengembangkan diri lebih baik lagi,” ujar Liely.

Selain itu, dengan seringnya mahasiswa Unpad menjuarai kompetisi, akan semakin menunjukkan kualitas dan juga meningkatkan citra positif universitas. Dia berharap, prestasi yang diraihnya ini akan lebih memotivasi mahasiswa lain, khususnya para juniornya untuk bisa ikut dan berprestasi dalam berbagai kompetisi.

Categories: Uncategorized | Tinggalkan komentar

Navigasi pos

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.